Ads 468x60px

Thursday, October 24, 2013

Tentang INDONESIA


Aku melihat Indonesia - sebuah puisi karya Bung Karno

Djikalau aku melihat gunung gunung membiru
Aku melihat wadjah Indonesia
Djikalau aku mendengar lautan membanting di pantai bergelora
Aku mendengar suara Indonesia

Djikalau aku melihat awan putih berarak di angkasa
Aku melihat keindahan Indonesia
Djikalau aku mendengarkan burung perkutut dipepuhunan
Aku mendengarkan suara Indonesia

Djikalau aku melihat matanja rakjat Indonesia di pinggir djalan
Apalagi sinar
nja mata anak anak ketjil Indonesia
Aku sebenarnja melihat wadjah Indonesia



"Aku melihat Indonesia" sebuah puisi Bung Karno yang menggambarkan sebuah negeri yaitu Indonesia. Dalam puisi ini sangat digambarkan bahwa Bung Karno begitu mengenal Indonesia. Bagaimana alamnya, suasana dan keindahan Indonesia, juga rakyatnya.

Indonesia seakan-akan sangat dekat dan erat dengan diri kita sendiri, atau bisa juga dibilang bahwa Indonesia adalah bagian dari diri kita. Memang benar. Kita adalah rakyat dari negara ini. NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA. Kita adalah bangsa Indonesia. Semangat suci ini sudah mengalir dalam darah dan diri kita.

Lalu sudah seberapa jauh dirimu mengenal Indonesia? Apakah kamu sudah menganggap Indonesia sebagai bagian dari dirimu. Jawabannya hanya bisa kau temukan sendiri. Dari dalam hatimu sebagai SEORANG INDONESIA.

Friday, October 18, 2013

Moving Class = Kelas Bergerak (?)

Mungkin masih ada segelintir orang yang bertanya-tanya 

Apa itu moving class?

Kalau didefiniskan menurut Bahasa Indonesia MOVING CLASS = Kelas bergerak (?!)
Bukan, bukan itu arti sebenarnya... Oke, kita serius sekarang.

Moving class adalah manajemen kelas berbasis mata pelajaran atau sebuah sistem pembelajaran yang bercirikan kelas berkarakter mata pelajaran. 
Maksudnya moving class atau kelas berpindah ini adalah suatu program yang mengharuskan siswa/mahasiswa untuk berpindah-pindah dari kelas ke kelas yang lain saat berganti mata pelajaran. Contoh nya bila kita sedang di ruangan biologi dan sudah berganti ke pelajaran TIK maka kita beranjak pindah ke ruang TIK. Metode ini banyak dipakai di perguruan tinggi. 
Nah, tahun ajaran ini SMP Pius Bakti Utama Gombong mulai menggunakan metode ini.

Mengapa SMP Pius Bakti Utama Gombong menggunakan metode ini?
 
Menurut keterangan dari Bapak Robertus Agung Widiatmoko, S.T selaku guru di SMP Pius, alasan adanya metode ini adalah kebijakan sekolah untuk membuat sebuah tatanan cara belajar mengajar baru yang lebih nyaman.

Moving class dianggap memiliki beberapa keuntungan bagi para guru antara lain :
  • Guru dapat mempersiapkan baik materi maupun alat peraga untuk mapel yang akan diajarkan kepada siswa.
  • Guru tidak perlu repot pindah-pindah kelas sambil membawa buku mapel dan alat peraga. Misal guru akan mengajar menggunakan Power Point ditayangkan lewat LCD, tak perlu susah payah pindah kelas, repot membawa laptop, copot-pasang, menyalakan-mematikan LCD, karena murid yang akan datang ke ruangan sesuai jadwal yang ditentukan.
Juga ada beberapa keuntungan bagi para siswa antara lain:
  • Merasakan suasana kelas yang bervariasi setiap harinya.
  • Bisa pindah tempat duduk setiap pindah kelas, mau di depan, belakang, samping, pinggir nyerempet dikit.
  • (Dan keuntungan lain menurut saya sebagai siswa adalah moving class ini terdengar keren karena seperti di kampus.)
Apakah siswa SMP Pius benar-benar merasa nyaman dengan adanya moving class?

Pada pelaksanaanya. moving class ini malah terkesan 'ruwet'. Menurut saya pribadi para siswa berganti jam pelajaran dan pindah kelas, suasana menjadi gaduh dan sulit diatur. Ada siswa yang malah pergi ke toilet, berbincang-bincang dulu dengan teman kelas lain, ada juga yang mampir makan dulu di kantin sehingga seringkali jam pelajaran menjadi tidak tepat waktu alias MOLOR
Saya merasa lebih nyaman menggunakan metode kelas biasa karena pada moving class ada kalanya siswa salah masuk kelas. Ada juga guru yang melawan arus, sudah ditentukan ruangan khusus mapelnya namun malah menggunakan ruangan lain dan berpindah-pindah sehingga membingungkan siswa. Ada juga penyebab lain yaitu dikarenakan jumlah ruangan yang belum memadai dibandingkan jumlah guru di SMP Pius.

Jadwal piket pun tidak ada dan para siswa tidak lagi mempunyai rasa memiliki kelas. "Kalau ruangannya kotor, dibiarkan saja toh ini bukan kelas saya." Kurang lebih begitu cara berpikir para siswa. Rasa ketidakpemilikan ini juga terbukti dengan coretan yang semakin banyak dan semakin aneh di meja tiap ruangan. Ada berbagai macam coretan dari mulai gambar-gambar kartun, lukisan abstrak, sampai tulisan tidak senonoh yang bisa jadi menyinggung perasaan orang lain.

Bagaimana solusi yang baik untuk SMP Pius Bakti Utama Gombong?

Menurut saya, akan lebih bijak jika pihak sekolah mencoba untuk meninjau paling tidak dalam jangka waktu satu semester ini tentang adanya tanggapan dari pihak guru dan para siswa tentang metode moving class ini. Bagaimana respon mereka? Positif atau negatif kah? Setelah itu, coba untuk merefleksikan apa akibat kalau metode ini terus dilanjutkan dan apa akibat kalau metode ini dihentikan. 
Apakah keadaan di SMP Pius sudah siap dan mendukung pelaksanaan moving class yang baik dan benar? Dengan adanya pemikiran yang matang akan bisa mewujudkan sebuah keputusan bijak demi kepentingan SMP Pius Bakti Utama Gombong dan juga kepentingan kita bersama.


 
Blogger Templates