Aku
dikenal sebagai Alvin (iyalah masa sebagai Subeno?), seorang manusia ajaib yang
hadir di SMP Pius BU Gombong sebagai seorang murid, cukup humoris dan nilai
akademiknya memadai. Aku sangat dekat dan guru-guru dan sudah para guru pun
mengenalku dengan baik. Rasanya seperti guru=teman, sehingga sudah tidak ada rasa
canggung dan grogi lagi kalau berinteraksi dengan mereka.
Nah, kalau guru=teman , teman=saudara. Aku sangat mudah akrab sehingga aku punya teman yang bejibun banyaknya. Huahahaa… Apalagi sebagian besar teman sudah aku kenal baik sedari kecil.
Langsung ke intinya saja, ini adalah saat pertengahan tahun 2013. Aku dan teman seangkatan sudah menerima hasil laporan pembelajaran kelas 8. Dan 94,5307% naik kelas. Yeah! Ada selang sekitar 2 minggu untuk libur akhir tahun dan saat libur usai aku pun bisa melihat daftar murid yang sudah dibagi perkelas. Aku masuk ke kelas 9A bersama teman-teman lainnya yang sudah kukenal baik. Aku berharap penuh semoga suasana kelas 9A ini bisa mendukungku untuk giat belajar menyongsong UN.
Namun, lama-lama kelas 9A pun mulai menunjukkan karakternya: kelas pelawak, jahil, alay, bahkan ada yang sedikitmaho aneh. Kami ini adalah
sekumpulan anak yang sangat bandel dan sering ngobrol. Positifnya, suasana
kelas kami menjadi ceria setiap pelajarannya, canda dan tawa mewarnai, sumringah
overdosis. Yah begitulah kelasku 9A. Tapi, walau begitu dalam bidang
akademik kelas ini bisa dibilang cukup lah, dan rasa ingin tahu kami terhadap
pelajaran di sekolah juga sangat tinggi.
Kelas 9A bisa dikategorikan sebagai salah satu kelas paling rame. Kenapa? Karena banyak pelawak bahkan ada yang sempet jadi badut juga lho. Hehehe… bercanda kok. Yup, kelasku ini sangat suka membuat lelucon yang humoris. Sangat humoris. Humoris overdosis. Tak jarang juga kalau kami sampai sedikit menjahili teman. Ha-ha-ha-haaa-haaaa…! Ini bagian terbaiknya.
Dan kalau ditanya siapakah orang paling jegar-jegar-uwaow-alala-bum-bum di kelasku, jawabannya adalah seorang anak cewe, pendek, putih juga enggak, lebay, rambutnya lurus tapi sintesis. Kita sebut saja B.O. (*nama disamarkan) Setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya terkesan sok, tapi logatnya aneh. Aku mengenalnya cukup baik sebagai seseorang yang wagu alias ‘freak’. Si B.O. ini kadang suka curhat ke aku tapi tentang hal yang sulit dipahami secara manusiawi (mungkin kalau secara chickensiawi bisa). Orangnya kadang nyebelin, suka colek-colek orang tanpa alas an. Tapi kelas 9A gak akan hidup tanpa sosok unyu (#keselek!#) ini.Seringkali, setiap hari Pernah kami menjahili B.O. sampe dia
nangis, tapi habis nangis langsung ketawa teriak-teriak lagi kaya nenek lampir
kejbak di lift. Yah, itulah B.O. si cewe lebay permanen…. Kelas 9A tak akan
sama tanpa kejahilannya dan humorisnya.
Di lain sisi, aku masih terus berharap bagi teman-teman 9A. Semoga bisa terus belajar dengan baik supaya lulus UN yaaa.. Yooo! Dan bisa merasakan kebersamaan terus, walaupun banyak kekurangan kita juga punya kelebihan. Tapi bukan kelebihan yang overdosis, yaaa… Ha-ha! Semangat terus 9A! Tetap akrab! GANBATTE!!!
Nah, kalau guru=teman , teman=saudara. Aku sangat mudah akrab sehingga aku punya teman yang bejibun banyaknya. Huahahaa… Apalagi sebagian besar teman sudah aku kenal baik sedari kecil.
Langsung ke intinya saja, ini adalah saat pertengahan tahun 2013. Aku dan teman seangkatan sudah menerima hasil laporan pembelajaran kelas 8. Dan 94,5307% naik kelas. Yeah! Ada selang sekitar 2 minggu untuk libur akhir tahun dan saat libur usai aku pun bisa melihat daftar murid yang sudah dibagi perkelas. Aku masuk ke kelas 9A bersama teman-teman lainnya yang sudah kukenal baik. Aku berharap penuh semoga suasana kelas 9A ini bisa mendukungku untuk giat belajar menyongsong UN.
Namun, lama-lama kelas 9A pun mulai menunjukkan karakternya: kelas pelawak, jahil, alay, bahkan ada yang sedikit
Kelas 9A bisa dikategorikan sebagai salah satu kelas paling rame. Kenapa? Karena banyak pelawak bahkan ada yang sempet jadi badut juga lho. Hehehe… bercanda kok. Yup, kelasku ini sangat suka membuat lelucon yang humoris. Sangat humoris. Humoris overdosis. Tak jarang juga kalau kami sampai sedikit menjahili teman. Ha-ha-ha-haaa-haaaa…! Ini bagian terbaiknya.
Dan kalau ditanya siapakah orang paling jegar-jegar-uwaow-alala-bum-bum di kelasku, jawabannya adalah seorang anak cewe, pendek, putih juga enggak, lebay, rambutnya lurus tapi sintesis. Kita sebut saja B.O. (*nama disamarkan) Setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya terkesan sok, tapi logatnya aneh. Aku mengenalnya cukup baik sebagai seseorang yang wagu alias ‘freak’. Si B.O. ini kadang suka curhat ke aku tapi tentang hal yang sulit dipahami secara manusiawi (mungkin kalau secara chickensiawi bisa). Orangnya kadang nyebelin, suka colek-colek orang tanpa alas an. Tapi kelas 9A gak akan hidup tanpa sosok unyu (#keselek!#) ini.
Di lain sisi, aku masih terus berharap bagi teman-teman 9A. Semoga bisa terus belajar dengan baik supaya lulus UN yaaa.. Yooo! Dan bisa merasakan kebersamaan terus, walaupun banyak kekurangan kita juga punya kelebihan. Tapi bukan kelebihan yang overdosis, yaaa… Ha-ha! Semangat terus 9A! Tetap akrab! GANBATTE!!!
|
0 comments:
Post a Comment