Ads 468x60px

Monday, February 24, 2014

Pulang dari Pengungsian, Warga Malang Temukan Rumah Rusak Berat



Liputan6.com, Malang : Warga Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur berharap perbaikan rumah yang rusak akibat terdampak letusan Gunung Kelud cepat selesai. Sebab, warga yang memutuskan untuk pulang ke rumah justru kebingungan melihat kondisi rumahnya.

"Kami berharap perbaikan rumah bisa dipercepat agar aktivitas masyarakat bisa kembali seperti semula," kata Suyanto (48), warga Dusun Sambirejo Kutut, Desa Pandansari saat ditemui di rumahnya, Malang, Jawa Timur, Senin (24/2/2014).

Selama ini, Suyanto mengungsi di Tapak Liman, Kota Batu, saat Gunung Kelud Meletus. Setelah status gunung diturunkan dari Awas menjadi Siaga, Suyanto pulang ke rumah pada Jumat 21 Februari. Saat itu petugas di posko pengungsian Tapak Liman meminta pengungsi untuk pulang ke rumah.

"Alasan petugas di pengungsian karena status gunung sudah diturunkan dan aman. Memang sudah aman, tapi kondisi rumah rusak parah," ucap Suyanto.

Guna menutupi atap rumah yang hancur, Suyanto membeli sendiri terpal ukuran 6x8 meter seharga Rp 150 ribu lantaran bantuan terpal untuknya tak kunjung datang. Suyanto membutuhkan minimal 4 lembar terpal untuk menutup seluruh bagian atap rumahnya.

Jika malam menjelang, Suyanto pun kebingungan dan harus berpindah-pindah dari satu rumah tetangga ke rumah tetangga lainnya karena atap rumahnya belum sepenuhnya tertutup terpal. Kondisi di dalam rumah juga masih hancur.

"Alat dapur juga tak ada, listrik masih mati, kalau malam harus pindah-pindah ke rumah tenagga. Kami merasa terlalu cepat dikembalikan ke rumah," ucapnya.

Hal senada dikatakan Ponaji (48), warga Dusun Sambirejo Kutut, Desa Pandansari. Awalnya ia dan keluarganya berharap tak terlalu cepat dipulangkan ke rumah sembari menunggu perbaikan rumah selesai.

"Bayangan saya saat pulang ke rumah semua bantuan untuk perbaikan rumah sudah siap. Ternyata belum seluruhnya ada, saya baru dapat 1 lembar terpal," ucap Ponaji.

Ia mengakui untuk kebutuhan makanan dan air tak ada kekurangan. Namun bantuan untuk perbaikan rumah yang datang bertahap menghambat perbaikan untuk bisa dilakukan secepatnya.


 news.liputan6.com/read/835565/pulang-dari-pengungsian-warga-malang-temukan-rumah-rusak-berat

Pendapat saya :

Letusan Gunung Kelud memiliki dampak yang besar, bahkan hampir mencakup seluruh Pulau Jawa. Fenomena ini sangat nampak dampaknya terhadap aktivitas warga, apalagi warga sekitar Gunung Kelud. Mengungsi adalah salah satu cara yang paling aman untuk menghindari segala kemungkinan terburuk. Tempat pengungsian juga sebagai tempat tinggal sementara bagi para korban karena tidak sedikit rumah-rumah warga yang hancur akibat letusan Gunung Kelud.

Saat ini status Gunung Kelud sudah aman namun harus tetap siaga. Di samping itu, warga belum bisa beraktivitas seperti sedia kala karena tempat tinggal saja masih belum layak untuk ditempati. Tentunya ini menjadi tanggung jawab pemerintah untuk memberikan bantuan atau pun mengelola bantuan yang sudah diberikan agar bisa segera membantu warga dalam masa pemulihan ini. Seharusnya, ada tenaga-tenaga bantuan yang dikerahkan untuk segera membenahi pemukiman sekita Kelud dan sebaiknya warga jangan dipulangkan dahulu sebelum keadaan memungkinkan, terutama ibu-ibu dan anak-anak kecil.

Begitu pula dengan masyarakat, jangan hanya mengandalkan pemerintah. Minimal ada warga yang meninjau keadaan lokasi dan setelah itu segera berunding untuk melakukan pembenahan. Ada baiknya jika ada kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat, sehingga keadaan sekitar Gunung Kelud bisa segera dibenahi dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. (eh..)

0 comments:

Post a Comment

 
Blogger Templates